Kamis, 29 Januari 2009

Fiat Yamaha Siap Bantu Lorenzo

Foto: AP

GERNO DI LESMO - Jorge Lorenzo kini boleh bernafas lega. Pasalnya, Fiat Yamaha mengatakan siap membantu mewujudkan impian Lorenzo untuk bersaing dengan Valentino Rossi guna menjadi juara dunia MotoGP 2009. Benarkah?

Lorenzo memang tidak suka hanya menjadi pembantu Rossi. Pembalap asal Italia itu berhasil menjadi juara dunia MotoGP 2008, sedangkan Lorenzo harus puas berada di peringkat keempat klasemen akhir pembalap.

Oleh karena itu, tim manajer pembalap asal Spanyol tersebut di Fiat Yamaha, Daniele Romagnoli mencoba menjelaskan masalah ini kepada mantan juara dunia kelas 250cc tersebut.

"Jorge sangat tidak suka dengan kenyataan ini. Tapi, saya mencoba menjelaskan kepadanya bahwa bantuannya sangat kami butuhkan. Ini juga sangat membantunya dari kosentrasi mengejar Valentino. Dia bisa fokus terhadap dirinya," jelas Romagnoli.

"Kami siap membantunya karena dia memiliki tim yang siap bekerja sama dengannya. Jadi, semua kru hanya bekerja 100 persen untuknya," tegasnya seperti dikutip MCN, Minggu (25/1/2009).

(tan)

MotoGP Butuh Perubahan Besar

Foto: MotoGP

VERWOOD - Masalah ekonomi dunia terus menghantam dunia otomotif. Bos Suzuki Paul Denning menyarankan perubahan besar di kejuaraan agar MotoGP tidak ikut terhantam lebih jauh.

Bukan hanya pengurangan jumlah latihan dan ujicoba motor yang diperlukan MotoGP; tindakan dramatis juga diperlukan. Menurut Denning salah satu perubahan mencolok adalah pembaharuan dari sisi regulasi teknis.

"Ada kesepakatan bersama untuk mengurangi biaya dasar yang dibutuhkan," ujarnya dilansir autosport, Kamis (29/1/2009).

"Ini bukan permintaan, itu adalah kebutuhan dasar untuk melindungi masa depan kejuaraan," lanjutnya.

"Kuncinya adalah, dengan manufaktur, Dorna, IRTA, melihat semua dari sudut pandang promotor, perspektif organisasional, masing-masing perspektif tim dan sebagainya. Semua faktor harus dipertimbangkan, dalam pengertian prioritas dan perubahan besar dibutuhkan daripada perubahan kecil," papar Denning.
(tan)

Duit & Seks, Kunci Mengenal Aliran Sesat



JAKARTA - Maraknya aliran maupun sekte yang disinyalir sesat hingga belakangan muncul aliran mesum, sebenarnya mudah dikenali sejak awal. Seperti apa ciri-ciri aliran tersebut? Berikut diungkapkan Pengamat Keagamaan Jalaluddin Rakhmat.

Menurut Jalaludin, saat dihubungi okezone, Kamis (29/1/2009), ada cara maupun ciri umum yang bisa digunakan untuk mengidentifikasikan aliran sesat.

"Yang pertama, ada upacara aneh. Mulai dari mandi kembang sampai macam-macam yang tidak lazim. Kita harus berhati-hati jika bertemu seperti itu," ujar pria yang biasa dipanggil Kang Jalal itu.

Kedua, biasanya sang guru dianggap memiliki ilmu tersembunyi yang tidak dimiliki kelompok lain. Ketiga, ujung-ujungnya duit. "Banyak ungkapan yang digunakan untuk meminta duit. Biasanya dikatakan untuk memobilisasi gerakan, ada istilah membeli ilmu," jelasnya.

Kemudian poin terakhir yaitu ujung-ujungnya aliran tersebut mengutamakan seks.

Untuk poin ketiga dan keempat yakni uang dan seks, lanjut Jalaludin, merupakan ciri yang paling mudah diidentifikasi dan paling penting.

Sementara itu, menanggapi aliran mesum Satria Piningit yang belakangan mencuat, pengajar di Universitas Paramadina, Jakarta itu berpendapat sebagai bentuk dari mimpi seseorang yang frustasi.

"Satria Piningit memang mimpi orang yang frustasi. Selain itu, biasanya mereka rindu dan mengharapkan juru selamat yang mampu menyelamatkan dunia," pungkasnya.(lsi) (mbs)

Imam Aliran Mesum Masih Diperiksa Polisi

JAKARTA - Aparat Polsek Jakarta Selatan hingga kini masih memeriksa pemimpin aliran Mesum Satria Piningit, Agus Imam Solihin alias Agus Noto Soekarnoputro. Polisi baru juga baru menghadirkan enam saksi yang terdiri dari pengikut Agus.

"Sejauh ini Agus masih dalam tahap pemeriksaan. Pemeriksaan dimulai sejak siang hari," ujar Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Pol Chairil Anwar di kantornya, Kamis (29/1/2009).

Alasan Agus menyerahkan diri, lanjut Chairil Anwar, adalah untuk mengklarifikasi karena pemberitaan di media massa dianggap memojokkan dirinya. "Kita masih mencari alat bukti lainnya. Dugaan kita pertama pencabulan dan penistaan Agama," katanya.

Kendati demikian, katanya, penyelidikan dua dugaan tersebut hingga kini belum tuntas. "Besok kita akan rapat dengan Bakor Pakem di Kejari Jakarta Selatan untuk diskusi soal dugaan penistaan agama," terangnya.

Menurut dia, tidak mudah menetapkan tersangka dalam kasus ini, mengingat kejadian sudah berlangsung sejak 2003. "Agus belum ditetapkan sebagai tersangka. Karena kita belum bisa menyimpulkan. Keadaan Agus sekarang baik-baik saja. Terkadang juga minta istirahat," jelasnya.

Keluarga Gembira Pimpinan Aliran Mesum Serahkan Diri

BEKASI - Keluarga pimpinan aliran mesum Satrio Piningit Weteng Buwono, senang dengan sikap Agus Imam Solihin yang menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya, pada Kamis 29 Januari subuh. Ini merupakan kabar yang menggembirakan.

Demikian terungkap dari kakak kandung Agus, Ika Kartika, saat ditemui di kediaman keluarganya, di Kampung Rawa Aren RT07/12, Aren Jaya, Bekasi Timur, Kamis (29/1/2009).

Pasalnya dengan pelarian Agus, Ika yang bekerja sebagai guru SD Cendrawasih Duren Jaya, Bekasi Timur, bersama keluarga besarnya merasa tertanggu dan tidak tenang. Ika berharap, Agus bisa berkumpul lagi dengan keluarganya, dan kembali seperti sedia kala.

Sementara, dari wartawan telah diperkenankan bertamu ke rumah yang pernah menjadi markas aliran Satrio Piningit pada tahun 2000. Kamar Agus, yang biasa dijadikan tempat ritual aliran, nampak berantakan. Sementara yang tersisa hanya gambar-gambar yang pernah digunakan untuk ritual Agus bersama pengikutnya.(Tedi Suteja/Global/hri)

Pukul 14.00 WIB, Jakarta Diserbu 3 Massa Unras

JAKARTA - Siang nanti Ibu Kota Jakarta kembali diserbu oleh tiga massa pengunjuk rasa (unras) dari beberapa kelompok secara serentak. Uniknya, tiga kelompok massa ini serentak melakukan unjuk rasa pada Pukul 14.00 WIB.

Dari informasi yang diperoleh mokka dari Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya, Jumat (30/1/2009), tiga kelompok massa ini akan berunjuk rasa secara serentak dengan menyebar ke enam titik lokasi.

Pertama dari massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang akan berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Kemudian massa Gerakan Pelajar DKI Jakarta yang akan berunjuk rasa di depan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) Jalan Jenderal Sudirman, dan melanjutkannya ke Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Jalan Gatot Subroto.

Terakhir, massa dari Migrant Justice, akan melakukan demonstrasi ke Kedutaan Besar (Kedubes) Arab Saudi Jalan MT Haryono, kemudian dilanjutkan ke Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jalan MT Haryono Kav 52 Jakarta Selatan, serta ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jalan HR Rasuna Said Kuningan.(hri)